Titip Salam Rindu karya Deby Ulfa Zakaria Rindu ini lebih kuat dari bendungan Ingin rasanya ku melangkah ke rumahmu Dan mengetuk pintu rumahmu Bila kau tak mengizinkan Melewati jalan dan melihat rumahmu dari jauh cukup bagiku Bagaikan semen, kerikil, pasir dan tanah yang telah di aduk Susah senang telah kita lalui Bahkan waterpass dan theodolit pun tak mampu mengakur sejauh apa Cintaku tak seperti gedung yang suatu saat akan roboh tak seperti menara yang suatu saat akan ambruk Tak seperti jalan layang yang suatu saat akan putus Tak seperti hasil tambang yang suatu saat akan habis Tapi percayalah cintaku seperti suara yang selalu ada Sekarang... Biarkan jembatan yang memisahkan kita Biarkan cinta kita mengalir seperti air di irigasi Biarkan cinta kita tersimpan air di waduk Biarkan takdir yang berkehendak dimana pelabuhan terakhir kita LIKE fanpage IRMAS Channel
Menuju Alam Mimpi karya Meliza Rahmi Putri Ku berjalan diatas jembatan layang yang kokoh Menuju terowongan mimpi Sembari ku injak tanah, pasir, kerikil Untuk memastikan apakah mimpi itu sudah dekat Terlintas dibenakku Mimpi itu seperti gedung-gedung mewah di mana di dalamnya ada rumah mimpi, pintu mimpi, Jendela mimpi, serta irigasi dan pelabuhan mimpi Sebenarnya apa mimpi itu?? Seperti apa masa depan itu?? Apakah seperti waterpass?? Alat pengukur kestabilan alam nyata menuju alam mimpi Atau seperti theodolit?? Alat yang berfungsi untuk mengukur mimpi Semen! jangan kau plaster pikiranku dengan debumu, Tambang! Bisakah kau tunjukkan dimana mimpi itu berada?? Andai saja aku bisa menaiki menara itu, Menuju alam mimpiku Tapi apalah daya Aku sedang terperangkap dalam waduk tubuhku LIKE fanpage IRMAS Channel